Renovasi Rumah Bertingkat – Dalam merenovasi rumah bertingkat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Kesalahan kecil dalam perencanaan bisa berdampak besar pada kekuatan struktur, kenyamanan penghuni, hingga anggaran yang membengkak.
Dalam artikel ini akan membahas mengenai hal yang perlu diperhatikan saat renovasi rumah bertingkat. Yuk simak!
Hal yang Harus Diperhatikan saat Renovasi Rumah Bertingkat
Penting untuk memperhatikan beberapa hal berikut ini saat merenovasi rumah bertingkat.
1. Struktur Fondasi dan Konstruksi Awal
Sebelum melakukan renovasi pada rumah bertingkat, pastikan fondasi dan struktur awal bangunan mampu menanggung beban tambahan. Konsultasi dengan insinyur struktur sangat disarankan untuk memastikan keamanan bangunan pasca-renovasi. Jika fondasi tidak memadai, maka perlu dilakukan penguatan struktur agar tidak berisiko ambruk atau retak.
2. Desain dan Tata Letak Ruangan
Renovasi rumah bertingkat tidak sekadar menambah ruang, tetapi juga menyesuaikan tata letak ruangan agar tetap fungsional dan nyaman. Perhatikan alur sirkulasi, pencahayaan alami, serta hubungan antar lantai agar rumah tetap terasa menyatu. Desain tangga juga perlu dipertimbangkan secara ergonomis dan aman.
3. Sistem Kelistrikan dan Pipa Air
Penambahan lantai atau ruang akan berdampak pada sistem kelistrikan dan perpipaan. Pastikan semua kabel listrik dan pipa air dirancang ulang dengan mempertimbangkan daya tambahan serta titik distribusi yang efisien. Instalasi ulang sering kali diperlukan agar sistem tidak kewalahan dan tetap aman digunakan.
4. Ventilasi dan Pencahayaan
Rumah bertingkat rentan terhadap masalah sirkulasi udara dan pencahayaan, terutama di area tengah atau lantai bawah. Pastikan renovasi tetap menyediakan ventilasi silang dan bukaan cahaya alami yang cukup agar rumah tetap sehat dan nyaman dihuni.
5. Izin Bangunan dan Regulasi Setempat
Sebelum memulai renovasi, pastikan semua proses sudah sesuai dengan aturan perizinan dari pemerintah daerah. Ini mencakup IMB (Izin Mendirikan Bangunan), batas ketinggian, hingga persetujuan dari tetangga sekitar jika diperlukan. Renovasi tanpa izin bisa berujung pada sanksi atau pembongkaran paksa.
6. Biaya Renovasi dan Jadwal Pengerjaan
Renovasi rumah bertingkat membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Pastikan anggaran sudah dirinci secara rinci, mencakup biaya material, tenaga kerja, hingga biaya tak terduga. Selain itu, jadwal pengerjaan juga harus disusun agar tidak mengganggu aktivitas penghuni selama renovasi berlangsung.
Cara Menghitung Anggaran Renovasi Rumah Bertingkat
Renovasi rumah bertingkat memerlukan perencanaan biaya yang matang agar tidak terjadi pembengkakan dana di tengah jalan. Berikut cara menghitung anggaran untuk renovasi rumah bertingkat secara terstruktur:
1. Hitung Luas Bangunan yang Akan Direnovasi
Langkah pertama adalah mengukur luas area yang akan direnovasi, baik per lantai maupun total keseluruhan. Luas ini biasanya dihitung dalam satuan meter persegi m2. Misalnya, jika lantai dua akan diperluas 40 m2 dan lantai satu direnovasi seluas 30 m2, maka total area renovasi adalah 70 m2.
2. Tentukan Harga Satuan Biaya per Meter Persegi
Harga standar renovasi per meter persegi sangat bervariasi tergantung lokasi, kualitas material, dan biaya tenaga kerja. Sebagai gambaran umum, renovasi standar bisa berkisar antara Rp2.500.000 – Rp5.000.000 per m2. Jadi, jika kamu merenovasi 70 m2 dan menggunakan harga Rp3.000.000 per m2, total anggaran dasar adalah:
70 m2 x Rp3.000.000 = Rp210.000.000
3. Tambahkan Biaya Desain dan Konsultasi Profesional
Jika menggunakan jasa arsitek atau konsultan struktur, anggarkan biaya tambahan sekitar 5–10% dari total nilai proyek. Ini mencakup pembuatan gambar kerja, perhitungan struktur, hingga konsultasi teknis. Misalnya:
10% dari Rp210.000.000 = Rp21.000.000
4. Perhitungkan Biaya Material dan Spesifikasi
Setiap material memiliki harga dan kualitas yang berbeda. Misalnya, penggunaan keramik biasa dan granit tentu memiliki perbedaan harga. Buat daftar material yang dibutuhkan (semen, bata, atap, plafon, cat, keramik, dll), lalu kalkulasikan berdasarkan volume kebutuhan. Gunakan spreadsheet atau aplikasi anggaran proyek agar perhitungan lebih akurat.
5. Hitung Biaya Tenaga Kerja
Biaya tukang bisa dihitung harian (borongan harian) atau sistem borongan per proyek. Untuk rumah bertingkat, seringkali digunakan sistem borongan penuh agar lebih efisien. Jika borongan Rp1.200.000 per m2, maka untuk 70 m2:
70 m2 x Rp1.200.000 = Rp84.000.000
Namun, biaya ini bisa saja sudah termasuk material, tergantung kesepakatan.
6. Siapkan Dana Tak Terduga (Contingency Budget)
Renovasi rumah bertingkat bisa menghadirkan banyak kejutan, seperti struktur lama yang rusak atau kebutuhan tambahan. Sisihkan 10–15% dari total anggaran sebagai dana darurat. Misalnya:
10% dari Rp210.000.000 = Rp21.000.000
7. Buat Rencana Jadwal dan Pembayaran Bertahap
Pastikan pembayaran dilakukan sesuai progres pekerjaan (termin). Hal ini berguna untuk mengontrol arus kas dan kualitas pekerjaan. Misalnya dibagi menjadi 3 tahap: DP awal, pembayaran tengah proyek, dan pelunasan setelah pekerjaan selesai.
Penutup
Renovasi rumah bertingkat adalah proyek besar yang menuntut kehati-hatian dalam berbagai aspek. Sehingga sangat penting untuk memperhatikan hal-hal yang telah dijelaskan di atas.
Kami melayani bedah rumah profesional termasuk merenovasi berbagai kebutuhan kamu. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi WhatsApp berikut ini.