Apa Saja Biaya Renovasi Rumah – Renovasi rumah adalah langkah penting untuk memperbarui tampilan, menambah kenyamanan, atau menyesuaikan hunian dengan kebutuhan baru.
Namun, terkadang biaya renovasi membengkak karena tidak memahami secara menyeluruh komponen biaya yang harus dikeluarkan. da banyak elemen yang perlu dirinci sejak awal agar proses berjalan lancar agar tidak menganggu masalah financial.
Dalam artikel ini akan membahas mengenai apa saja biaya renovasi rumah dan rincian lengkapnya. Yuk simak!
Jenis Renovasi Rumah dan Skala Anggaran
Sebelum membahas rinciannya, penting untuk mengetahui bahwa biaya renovasi sangat bergantung pada jenis pekerjaan yang dilakukan. Berikut tiga kategori umum renovasi berdasarkan skala:
1. Renovasi Ringan
Meliputi perbaikan kecil seperti pengecatan, penggantian keramik kamar mandi, pergantian pintu atau jendela, hingga penggantian plafon atau lampu. Skala ini cocok dilakukan secara bertahap dengan anggaran mulai dari Rp5 juta hingga Rp50 juta, tergantung banyaknya area yang direnovasi.
2. Renovasi Menengah
Melibatkan perombakan sebagian ruangan seperti dapur, kamar mandi, ruang keluarga, hingga perluasan kecil. Renovasi jenis ini membutuhkan anggaran lebih besar, berkisar antara Rp50 juta hingga Rp150 juta.
3. Renovasi Besar
Biasanya mencakup perombakan menyeluruh, penambahan lantai, perubahan tata letak struktural, hingga penggantian atap atau sistem plumbing. Anggaran yang dibutuhkan dapat mencapai Rp150 juta hingga ratusan juta rupiah, tergantung luas dan kompleksitasnya.
Apa Saja Biaya Renovasi Rumah ?
Berikut ini rincian biaya renovasi rumah.
1. Biaya Jasa Tukang dan Kontraktor
Biaya jasa tenaga kerja merupakan komponen utama dalam renovasi. Ada dua sistem pembayaran:
-
Harian: Sekitar Rp150.000 – Rp200.000 per hari per tukang. Cocok untuk renovasi kecil seperti perbaikan atap atau tembok.
-
Borongan: Rp500.000 – Rp1.000.000 per meter persegi (tergantung jenis pekerjaan dan lokasi). Lebih efisien untuk renovasi besar.
2. Biaya Material Bangunan
Material seperti semen, pasir, batu bata, cat, hingga keramik bisa menghabiskan 40–60% total anggaran. Estimasi harga material per meter persegi bisa mencapai Rp1.000.000–Rp2.500.000 tergantung kualitas dan jenis renovasi (finishing, struktur, dll).
3. Biaya Izin Renovasi (IMB atau PBG)
Untuk renovasi besar (mengubah struktur bangunan atau menambah lantai), perlu mengurus Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Biaya bisa bervariasi antara Rp1.000.000 – Rp5.000.000 tergantung wilayah dan skala proyek.
4. Biaya Instalasi Listrik dan Plumbing
Sistem kelistrikan dan perpipaan seringkali menjadi bagian vital dalam renovasi. Perubahan tata ruang biasanya berdampak langsung pada jalur kabel dan pipa.
-
Instalasi listrik baru: Rp80.000 – Rp150.000 per titik (tergantung jenis saklar, stop kontak, atau lampu).
-
Pemasangan pipa air dan sanitasi: Rp100.000 – Rp200.000/meter lari.
-
Pemindahan meteran listrik atau air: bisa mencapai Rp1 juta – Rp3 juta, tergantung kebijakan penyedia layanan (PLN atau PDAM).
Pastikan instalasi dilakukan oleh tenaga ahli bersertifikat agar hasilnya aman dan sesuai standar keselamatan.
5. Biaya Finishing dan Interior
Setelah struktur selesai, tahap finishing meliputi pengecatan, pemasangan lantai, plafon, serta elemen interior seperti lemari tanam, kitchen set, atau ornamen dekoratif.
Komponen biaya finishing:
-
Pengecatan interior dan eksterior: Rp30.000 – Rp60.000/m2.
-
Plafon PVC/gypsum: Rp25.000 – Rp75.000/m2.
-
Kitchen set minimalis: Rp2 juta – Rp5 juta per meter.
-
Pintu dan kusen: Rp1 juta – Rp3 juta per unit (tergantung bahan).
Finishing yang rapi dan berkualitas tinggi akan meningkatkan nilai estetika dan nilai jual rumah.
Biaya Tak Terduga dalam Renovasi
Siapkan beberapa biaya yang tidak terduaga dalam proses renovasi.
1. Tambahan Pekerjaan di Luar Rencana
Selama proses renovasi, sering kali ditemukan kerusakan struktural yang sebelumnya tidak terlihat, seperti retakan pada fondasi, kebocoran pipa lama, atau instalasi listrik yang harus diganti total. Siapkan anggaran cadangan sebesar 10–15% dari total biaya renovasi untuk mengantisipasi kebutuhan mendadak.
2. Biaya Akomodasi Sementara
Jika renovasi bersifat besar dan tidak memungkinkan untuk tetap tinggal di rumah, maka perlu disiapkan dana untuk menyewa tempat tinggal sementara. Estimasinya bisa mulai dari Rp1 juta – Rp3 juta per bulan, tergantung lokasi.
3. Kenaikan Harga Material
Harga bahan bangunan bersifat fluktuatif, terutama saat permintaan tinggi atau terjadi krisis distribusi. Keterlambatan pengerjaan juga bisa membuat anggaran awal tidak sesuai lagi dengan kondisi pasar.
Tips Mengelola Anggaran Renovasi Secara Efisien
Berikut ini tips dalam mengelola anggaran renovasi secara efisien.
1. Buat Rencana Rinci Sebelum Memulai
Dokumentasikan kebutuhan renovasi secara terperinci, termasuk gambar kerja dan daftar material. Rencana yang matang membantu menekan biaya tak terduga.
2. Prioritaskan Pekerjaan Berdasarkan Fungsi
Jika dana terbatas, dahulukan perbaikan yang berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan, seperti struktur bangunan, atap, dan sistem air/listrik. Estetika bisa menyusul.
3. Bandingkan Harga dan Pilih Kontraktor dengan Reputasi Baik
Jangan tergoda hanya oleh penawaran murah. Pastikan kontraktor memiliki rekam jejak yang jelas dan dapat memberi jaminan hasil kerja.
4. Gunakan Material Alternatif Berkualitas Setara
Beberapa material lokal atau alternatif seperti keramik lokal, plafon PVC, atau cat ekonomis berkualitas bisa membantu menekan anggaran tanpa mengorbankan daya tahan.
Penutup
Dengan rincian anggaran yang jelas, pemilik rumah bisa mengatur skala pekerjaan sesuai kemampuan finansial tanpa harus mengorbankan kualitas. Renovasi bukan hanya soal mempercantik rumah, tetapi juga meningkatkan nilai fungsional dan kenyamanan hunian jangka panjang.
Kami menyediakan jasa bedah rumah dengan tukang profesional dijamin ramah di kantong. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.